Sabtu, 30 Januari 2010

Waspada Online
copyright @2002 WASPADA Online - www.waspada.co.id
24 Jun 07 23:31 WIB
SMA Patra Nusa,
Modal Nanggroe Yang Terlupa
WASPADA Online
Kendati telah banyak mengukir prestasi, tak sedikit persembahan kontribusi, namun apa lacur semua itu bagai tak berarti.
Atas keberadaan SMA Patra Nusa Rantau yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Udep Sare (YPUS) sejak didirikan
sewindu lalu, hinggá kini masih terpaksa nengkreng di gedung dari pinjam pakai Pertamina di Aceh Tamiang. Sekian lama
lembaga pendidikan ini pun tersuruk dari berbagai pengecualian pemerintah di sana.
Suatu kebelakaan Pemkab Aceh Tamiang dalam membangun dunia pendidikan di daerah hasil pemekaran Aceh Timur itu,
mengagungkan pendidikan di semua level dengan tidak memandang status sekolah negeri atau swasta. Kenyataannya, SMA
Patra Nusa malah justru tidak memperoleh apa-apa.
Sebagaimana mengemuka pada Wisuda VII T/A 2006-2007 SMA Patra Nusa Rantau di aulanya pada Rabu (20/6), dalam
amatan Waspada memperoleh gambaran nyata tentang berbagai pengebirian atas keberadaan sekolah ini. Acara wisuda
yang seyogiyanya berlangsung pukul 09:00, namun karena menunggu Bupati Aceh Tamiang dan para pejabat penting
lainnya sehingga baru berlangsung pukul 10:00.
Setelah satu jam molor dari jadwal, Drs. Junaidi Kepala SMA Patra Nusa baru membuka acara wisuda itu tanpa dihadiri
bupati, bahkan semua pejabat penting yang diundang hanya diwakilkan pada bawahannya. Mulai dari bupati, Ketua DPRK,
Kepala Dikjar hingga Danramil dan Kapolsek Rantau pun hanya dihadiri wakilnya masing-masing.
"Ini menunjukkan sekolah ini tidak menjadi sesuatu yang penting bagi para pejabat di Aceh Tamiang," ketus Armen S, SE,
MM Ketua DPC Patriot Nasional Kabupaten Aceh Tamiang, yang ikut mengahadiri pada prosesi wisuda dan temu pisah SMA
Patra Nusa itu.
Armen sangat menyesalkan tindakan para pejabat di sana. Setelah sebelumnya tanpa memberi perhatian dan bantuan
untuk sekolah ini merupakan salah satu SMA unggul dan terfavorit di Aceh ini pun diabaikan begitu saja. "Saya kira dengan
kehadiran mereka (para pejabat—red) ini seyogiyanya dapat melihat langsung akan keberadaannya yang selama ini tidak
hanya mengharumkan Aceh Tamiang, namun juga kerap membawa nama Aceh di pentas pendidikan nasional," paparnya.
Berdasarkan data dan bukti nyata, SMA Patra Nusa sudah empat kali secara berturut-turut menjadi juara I Olimpiade Sains
Bidang Komputer, mewakili Aceh di tingkat nasional yakni terhitung tahun 2003-2006. Juara I Bidang Matematika juga
diperolehnya tahun 2004 lalu. Sederet piala MTQ dan juara I, II dan III di berbagai perlombaan baik di tingkat daerah dan
regional—Aceh ini ikut disabetnya.
"Ini merupakan keprihatinan mendalam bagi kita semua, dan kami banyak mendengar tentang SMA Patra Nusa yang tanpa
ada perhatian dan bantuan dari pemerintah Aceh Tamiang," pungkas Rizal Fahmi, SH Sekjen Piranti Bangsa satu dari 10
LSM yang bergabung dalam Presidium Young of Development Aceh (PYDA).
Karenanya PYDA meminta Irwandi Yusuf Gubernur NAD untuk memberikan pelajaran bagi bawahannya di Kabupaten Aceh
Tamiang, agar jangan hanya beretorika belaka terhadap dunia pendidikan di sana, tanpa pandang status sekolahnya swasta
atau negeri. "Untuk apa menumpuk bantuan bagi sekolah negeri sementara sekolah swasta, namun berprestasi, malah
tidak diberikan bantuannya," sela Jalaluddin, SE Ketua Lembaga Analisis Pembangunan (LAP) kepada Waspada secara
terpisah seusai acara wisuda SMA Patra Nusa, itu.
Ungkapan berang ini setelah sebelumnya mendengar keterangan Kepala SMA Patra Nusa, Drs Junaidi dalam acara wisuda
itu menyampaikan keluhan sedianya memohon Pemkab Aceh Tamiang agar memberikan bantuan operasional lembaga
pendidikan yang dipimpinnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Udep Sare (YPUS), Drs Abdullah Arya dalam ambutannya pada acara Wisuda VII, menyampaikan
terimakasihnya tak terhingga pada wali murid yang telah memberikan bantuannya baik moril maupun finansial sehingga
lembaga pendidikan tersebut bertahan dan terus menapakkan kakinya hingga di tingkat nasional.
Asisten III Setdakab Aceh Tamiang, Ahmad As'adi yang mewakili bupati pada wisuda tersebut, memohon maaf atas
keterlambatannya karena kedatangan tamu. Begitupun, permohonan serupa juga dia ucapkan karena bupati tugas ke
Jakarta. Mantan Kepala Dikjar Aceh Tamiang ini ikut mengagungkan SMA Patra Nusa, yang telah meraih prestasi di
berbagai ajang baik di tingkat daerah dan nasional.
"Begitupun, tak sedikit alumni sekolah ini telah menjadi orang-orang berarti dan bahkan terakhir kali ada tiga orang
mewakili Aceh untuk melanjutkan pendidikan di Yokohama—Jepang," demikian ungkapnya mengagung, atas keberadaan
sekolah ini diantara banyak yang terlupa, atau sengaja dilupa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar